KARYA SYEIKH ABDURRA'UF AS-SINGKILY


KARYA KARYANYA

            Dari penelitian yang ada terbukti bahwa beliau telah mengarang paling kurang 30 naskah besar dan kecil dalam bahasa Arab dan Melayu. Beliau merupakan seorang penulis yang sangat produktif. Karya – karyanya masih tersisa hingga sekarang. Melirik kepada beberapa kitab yang dikarangnya maka tampak bahwa beliau adalah seorang ulama yang memiliki kepekaan dalam berbagi ilmu pengetahuan seperti ilmu fiqih, ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu tassawuf dan juga ilmu hukum dan politik. Semua ini terbukti dengan kemampuan beliau dalam menyelesaikan beberapa persoalan dalam kerajaan yang dipimpin wanita saat itu.
            Kitab – kitab terkenal yang sempat dipublikasikan oleh murid – muridnya adalah :
1.      Turjuman Al-Mustafid (terjemah pemberi faedah) adalah Kitab Tafsir 30 Juz yang pertama dihasilkan di Indonesia dan berbahasa Melayu. Hampir semua pengkaji sejarah Al-Qur’an dan tafsir di Indonesia sepakat menjadikan Syeikh Abdurra’uf As-Singkily sebagai perintis pertama tafsir di Indonesia bahkan di dunia Melayu. Tafsir ini sangat di terima dan mendapat tempat dikalangan Umat Muslim. Pertama, para ahli berpendapat bahwa terjemahan tersebut lebih mirip dengan terjemahan tafsir Al-Baidhawi yang juga mencakup terjemahan tafsir Jalalain dari berbagai tafsir bahasa Arab. Kedua, tafsir ini adalah terjemahan tafsir jalalain dan hanya pada bagian tertentu saja, tafsir tersebut memanfaatkan tafsir yang digunakan Syeikh Abdurra’uf As-Singkily dinilai sangat sederhana. Tafsir Al-Jalalain yang dikenal sangat ringkas dan padat ditangan Syeikh Abdurra’uf As-Singkily diterjemahkan lebih ringkas. Ia menterjemahkan kata perkata tanpa menambahkan pemahaman – pemahamannya sendiri. Penjelasan yang tidak perlu pada tafsir Al-Jalalain ditinggalkannya. Waktu tepat tafsir ini disusun tidak pernah diketahui karena Syeikh Abdurra’uf As-Singkily tidak pernah menulis angka tahun. Namun inti sari tafsir ini sebagai tafsir standar atau tafsir pemula yang ada di Nusantara. Karyanya ini dianggap penting bagi kemajuan islam di Nusantara. Kitab ini telah beredar luas di Indonesia bahkan hingga keluar negeri. Di yakini oleh banyak kalangan, tafsir ini telah banyak memberi petunjuk sejarah keilmuan Islam di Melayu dan berhasil memberikan sumbangan berharga bagi tela’ah tafsir Al-Qur’an dan memajukan pemahaman lebih baik terhadap ajaran – ajaran Islam. Tafsir ini pernah diterbitkan di Singapura, Penang, Bombay, Istanbul, Kairo, dan Mekkah.
2.      Umdat Al-Muhtadin Ila Maslak Al-Mufridin (Perpegangan segala mereka yang berkehendak menjalani jalan segala orang yang meninggalkan dirinya). Karya ini menerengkan tentang tassawuf. Kitab ini terdiri atas Enam Faedah, sesudah faedah yang keenam diberinya khatimah yang berisi sisilah. Disamping memberi penjelasan tentang ajarannya, silsilah ini juga memberikan gambaran dimana dan cara apa Ulama – Ulama dan Pengarang – Pengarang besar melayu lainnya mendapatkan ilmu Pengetahuan. Dzikir menurut dia bukanlah membayangkan kehadiran gambaran Allah melainkan melatih untuk memusatkan diri. Pernyataan dzikir yang paling utama ada pada saat sakratul maut. Kitab ini merupakan panduan kepada murid – muridnya. Hal ini terlihat dalam isi kandungan kitab tersebut ia menyebutkan tujuan di tuliskannya kitab tersebut, kemudian dari itu, ini suatu risalah yang menghimpun beberapa faedah yang dapat diambil dari padanya oleh orang – orang yang menjalani jalan kepada Allah (ahli Tharekat) yang benar – benar lagi sungguh – sungguh ia berjalan kepada Allah. Kusurai dalam bahasa jawi (arab melayu) untuk memudahkan segala fakir yang mengikuti dan menuntun pahala yang amat besar dari pada Tuhan yang memerintah pekerjaanku. Aku namai akan dia Umdat Al-Muhtadin Ila Suluki Maslak Al-Mufradin, artinya : Perpegangan segala mereka yang berkehendak menjalani jalan segala orang yang meninggalkan dirinya.
3.      Kifayat Al-Muhtajin Ila Suluk Maslak Kamal Al-Talibin. Kitab ini juga membahas tentang Ilmu Tassawuf. Ia berpendapat bahwa Tuhan menciptakan Alam Semesta, Makhluk ciptaanNya sebagai wujud yang mutlak tetap berbeda dari Tuhan. Di umpamakan dengan tangan dan bayangan, walau tangan sulit dipisahkan dengan bayangan,tetapi bayangan bukanlah tangan yang sebenarnya. Secara umum Syeikh Abdurra’uf As-Singkily ingin mengajarkan tentang harmoni antara Syari’at dan Sufisme, keduanya harus bekerja sama. Hanya melalui kepatuhan Syari’at maka seseorang berada di jalan Sufi bisa menemukan hakikat kehidupannya.
4.      Mirat Al-Turub Fi Tashil Ma’rifah Al-Ahkam Al-Syar”Iyah Li Al-Malik Al-Wahab (cermin para penuntut ilmu memudahkan tahu hukum – hukum Syara’ dari Tuhan) adalah kitabnya yang lain. Merupakan hasil pemikirannya tentang hal – hal yang terkait dengan permasalahan hukum dan kehidupan sehari – hari berdasarkan Al-Qur’an. Kitab ini berbahasa melayu. Dia menulis atas titah Sulthanah Syafiatuddin Tajul Alam. Dalam hal ini dibahas tiga hal utama, yaitu : Hukum Perdagangan, Undang – Undang Sipil atau Kewarganegaraan, Hukum Perkawinan dan juga Hukum tentang Jinayat atau Kejahatan. Hukum perdagangan dan undang – undang sipil mencakup urusan jual beli, hukum riba, kemitraan dalam berdagang, buah – buahan sayuran, utang- pihutang, hak milik atau harta anak kecil, sewa menyewa, wakaf, hukum barang hilang, dan lain sebagainya. Di bidang hukum perkawinan di bahas tentang nikah, wali, upacara, perkawinan, hukum talaq, rujuk, fasah, dan nafkah. Hukum jinayat membahas tentang hukuman pemberontakan,perampokan, pencurian, perbuatan, zina, dan hukum membunuh.
5.      Mawa’iz Al-Badi. Kitab ini terdiri atas lima puluh pengajaran dan ditulis berdasarkan Al-Qur’an, Hadist, dan Ucapan – ucapan sahabat Nabi Muhammad SAW serta Ulama – Ulama Besar yang menyangkutnasihat penting dalam pembinaan akhlak.

Tidak ada komentar: